Langsung ke konten utama

Pengenalan Program pada CNC Lathe ( Mesin Bubut )

Pengenalan Program pada CNC Lathe ( Mesin Bubut )
Ada beberapa kode-kode dasar pada CNC diantaranya adalah:
  1. Nomor program : nomor program berupa 4 digit amgka diawali dengan huruf O
    Contoh : O0112
    dalam membuat program harus diawali dengan nomor program
  2.  Kode untuk menentukan satuan
    G20             : Untuk menentukan satuan inch
    G21             : Untuk menentukan satuan millimeter
  3. Kode Home position
    Biasanya kode Home position dituliaskan dengan:
    G28 U0 W0;
  4. Kode satuan feed rate
    G98             : Menentukan untuk federate per menit
    G99             : Menentukan untuk federate per revolution
  5. Kode untuk tool
    Kode untuk tool dituliskan dengan kode  M6 diikuti dengan nomor  tool
    Nomor tool pada CNC lathe yaitu  T0101, T0202, T0303, dll.
    Contoh     : M6 T0101;
  6. Kode untuk memutar Spindel adalah  : M3 diikuti dengan kecepatan spindle
    Contoh  : M3 S2000
    cara mencari kecepatan spindle adalah :https://catatansibullo.files.wordpress.com/2011/11/1.jpg?w=560
  7. Kode sumbu
    – Untuk incremental ditandai dengan sumbu U dan W
    – Untuk absolute ditandai dengan sumbu X dan Z
  8. Stop spindle menggunakan kode           : M5 atau M05
  9. Proses selesai diakhiri dengan kode      : M30
  10. Pengenalan kode G
    – Kode G00        : yaitu kode untuk gerak cepat tanpa pemakanan
    – Kode G01        : yaitu kode untuk gerak pemakanan
    – Kode G90        : yaitu kode penggabungan kode G00 dan G01 sebanyak 4x searah jarum jam
    https://catatansibullo.files.wordpress.com/2011/11/2.jpg?w=560
  11. – Kode G94        : yaitu kode penggabungan kode G00 dan G01 sebanyak 4x berlawanan jarum jam
    https://catatansibullo.files.wordpress.com/2011/11/3.jpg?w=560
    – Kode G02        : yaitu kode untuk pemakanan radius searah jarum jam
    •   Contoh : G02 X25 Y25 R10
– Kode G03        : yaitu kode untuk pemakanan radius berlawanan arah jarum jam
    • Contoh   : G03 X25 Y25 R10
  • Kode F digunakan untuk menentukan langkah pemakanan
    F= Fz x n
  • Bagian akhir program perintah pembatalan dan penutup programInformasi dan perintah dalam program
       Isi program ini adalah sekumpulan blok data yang terdiri dari sejumlah informasi
dan perintah yang berbentuk angka dan hurufsebagai berikut
  1. O     = Untuk nomer program
  2. N    = Untuk data nomor blok, misal: N0000.
  3. G     = Untuk fungsi kerja dengan kombinasi angka, misal: G02.
  4. M    = Untuk kata fungsi bantu. Misal: M03
  5. X     = Untuk data geometris arah lintasan absolute pada sumbu X
  6. Z    = Untuk data geometris arah lintasan absolute pada sumbu Z
  7. F    = Untuk data kecepatan pemakanan.
  8. S     = Untuk data kecepatan putar spindel.
  9. T     = Untuk data posisi dan data kompensasi panjang alat potong.
  10. I     = Untuk parameter radius arah sumbu X.
  11. K     = Untuk parameter radius arah sumbu Z
  12. G00  gerakkan cepat
  13. G01  perintah bergerak linier lurus
  14. G02  bergerak radius searah jarum jam
  15. G03  bergerak radius berlawanan arah jarum jam
  16. G04  Dwell
  17. G25  Perintah meloncat ke sub program
  18. G27  Perintah meloncat ke blok program selanjutnya
  19. G42, G41, G40 kompensasi radius
  20. G54, G55  Memindah titik nol mesin ke titik nol chuck
  21. G57, G58, G59  memindah titik nol chuck ke titik nol benda kerja
  22. G53  membatalkan perpindahan G54 dan G55
  23. G56  membatalkan perpindahan G57, G58 dan G59
  24. G84  Ciklus Pembubutan memanjang
  25. G85  Ciklus pembubutan ulir
  26. G86  siklus pembubutan alur
  27. G92  Penetapan perpindahan titik nol chuck ke titik nol benda kerja
  28. Untuk mengaktifkan G92 menggunakan G59
  29. G94  perintah menggunakan kecepatan mm/putaran
  30. G95  perintah menggunakan kecepatan mm/menit
  31. G96  Menggunakan Cutting speed Constan
  32. G97 Menggunakan putaran constan
  33. T0101  memanggil pisau nomor 01 dengan data tool nomor 01
  34. M03  perintah memutar spindel searah jarum jam
  35. M04  perintah memutar spindel berlawanan arah jarum jam
  36. M05  Perintah menghentikan putaran spindel.
  37. M08  Pendingin On
  38. M09  Pendingin Off
  39. M30  Informasi Program Berakhir
  40. F 200  perintah menggunakan kecepatan 200 mm/menit
  41. S 1000 Perintah memutar spindel dengan kecepatan 1000 rpm
  42. Contoh Pemrograman CNC seperti gambar di bawah :

D:\Documents\index.jpg

SISTEM  INCREMENTAL DAN ABSOLUT

Bagi seorang teknik industri maupun teknik mesin, istilah sistem absolut dan sistem incremental tentunya sudah tak asing lagi. Kedua metode inilah yang digunakan saat perancangan pemrograman mesin CNC dalam pengolahan benda kerja. Sebenarnya, inti perbedaan dari kedua metode ini ialah titik referensi yang digunakan. Kedua metode ini sama baiknya, namun pilihan tergantung kepada perancang apakah akan digunakan sistem absolut atapun sistem incremental.
Sistem Absolut adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran berikutnya. Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.
Sedangkan sistem Incremental adalah suatu metode pemrograman di mana titik referensinya selalu tetap yaitu satu titik / tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran. Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.
Untuk lebih mudah dalam memahami, berikut perbedaan antara sistem absolut dan sistem incremental.
Pengertian
Sistem pemrograman yang dalam menentukan
data posisi setiap elemen geometri diukur dari
titik referensi yang berpindah-pindah, atau
disebut titik referensi menerus.
Sistem pemrograman yang dalam menentukan
data-data posisi elemen geometri dalam gambar
kerja (produk) didasarkan pada satu titik referensi.
Cara Pengukuran
Pemberian garis ukuran dibuat secara berantai.
Titik yang dijadikan titik nol (titik referensi
pengukuran) selalu berubah, setiap titik akhir
pengukuran adalah menjadi titik awal untuk
pengukuran berikutnya.
Semua harga diukur dari titik nol yang sama.
Jarak lubang pada sumbu tegak dan sumbu
mendatar diukur dari satu datum (titik referensi).






















DISUSUN OLEH :
DENY HERDIKA Y

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSES PEMBUATAN RODA GIGI LURUS( tugas tambahan)

PROSES PEMBUATAN RODA GIGI LURUS Spesifikasi dari roda gigi lurus ini adalah sebagai berikut : modul 1,5 dan Z 30 PERLENGKAPAN ALAT DAN BAHAN : 1.Mesin bubut, mesin frais universal 2.Pisau frais M 1,5 3.Kikir rata halus 4.Jangka sorong 5.Mata bor ø 15 dan ø 16 (mm) 6.Bor senter 7.Mandrel 8.Bahan : Aluminium cor, ø 50 x 38 (mm) TINDAKAN KEAMANAN / KESELAMATAN KERJA 1.Jangan merubah kecepatan mesin ketika mesin dalam keadaan hidup 2.Letakkan semua alat ukur pada tempat yang aman / terpisah pada benda yangkasar. 3.Pakailah alat pelindung mata ketika membubut dan mengetam (mengefrais). 4.Dilarang membersihkan tatal mesin (sisa potongan bahan) pada saat mesin masihhidup. 5.Jangan meninggalkan mesin dalam keadaan hidup. LANGKAH KERJA 1.Chek ukuran bahan dan alat bantu yang diperlukan. 2.Mempersiapkan mesin bubut dan perlengkapannya. 3.Cekam benda kerja dan sisakan ± 3mm,kuatkan. 4.Bubut rata permukaan ujung benda kerja, kemudian lepas. 5.Ceka

Program Ulir CNC & Tes Formatif

G85  SIKLUS PEMBUATAN ULIR N0..                   G85 X     ±43 U Z     ±43 W P2± 5 D3  5 D4  2 D5  2 D6  5 D7   1 F 4 pemrograman: N         nomor blok G85     siklus penguliran X,U     koordinat titik ulir K  atau N absolut      dan inkrimental Z,w P2         jalan keluar  penguliran D3         lihat tabel D4     jumlah pemotongan kosong D5         sudut ulir D6         dalamnya ulir D7         lihat tabel F         kisar ulir         Tabel  D7 dan D 3 : Jika D7  diprogram  0 , 1 ,  2,  3   maka D3  mewakili dalamnya pemotongan Jika D7  diprogram  4, 5, 6, 7 maka D3  mewakili jumlah pemotongan pemotongan Contoh  1 : ulir M30x2mm Siklus penguliran memanjang dengan pemrograman diameter dalam K ,penyelaman D3,dalamnya ulir D6, dan kisar ulir F Program  Absolut N…. G00 X 31. Z 2. N…  G85  X 27.546 Z -42. D3 600 D6  1227 F2000 D4  3 D5 60 D71 Program Inkrimental