Langsung ke konten utama

G 25  PEMANGILAN SUB PROGRAM  DAN, M17  SUB PROGRAM BERAKHIR
  1. Sub program dipanggil dengan sub program atau program utama .
  2. Sub program memiliki struktur yang sama  seperti program utama
  3. Nomer  sub program  O  80  sampai   O 99
  4. Sub program diakhiri dengan   M17
  5. Sub program dipanggil dengan G 25

N……
G 25
L a b…..
a      =     Nomer  sub program               b.    =   pengulangan berapa kali


Program  pokok  nomer  O 10    sub program  nomer O81  dipanggil  4 kali jalan

IMG


program pokok  nomer  O 10  sub program pertama nomer O 80, sub program kedua nomer O 95,  sub program ketiga nomer O 81

IMG




G27  PERINTAH MELOMPAT TANPA SYARAT
N…..
G27
L.4.


L 4   alamat blok yang dituju
G42 KOMPENSASI RADIUS SEBELAH  KANAN, G41  KOMPENSASI RADIUS SEBELAH   KIRI, G40  PEMBATALAN KOMPENSASI RADIUS4

4

 G42    G41


  1. Kompensasi radius pisau tak boleh diaktifkan atau dibatalkan dalam blok G02/G03  akan dapat alarm  520
  2. Dalam blok G01/G00  harus diprogram perubahan X  atau Z  bila tak terpenuhi akan muncul  alarm  520
  3. Pada pengaktifan  atau pembatalan  tidak diperlukan gerakan hanya perubahan harga  pada bidang interpolasi
  4. Selama  G41/G42  aktif tidak diperbolehkan  ganti alat potong  akan muncul alarm  360
  5. Perubahan langsung dari G41 ke G42 atau sebaliknya  menimbulkan alarm 530
  6. Lebih dari 5 blok kosong tanpa perintah  X, Z atau muncul alarm 500
  7. Minimal diperlukan 2 blok untuk memprogram perubahan  X Z  jika tidak muncul alarm 510

444


G84 SIKLUS PEMBUBUTAN MEMANJANG

N..

G84
X
  ± 43
U
Z
  ± 43
W
Po
    ± 43
P1
Do
      ±5
D2

D3 5

F4

Pemrograman:
N Nomor  blok4
G84 siklus pembubutan meman      jang
X,U Harga koordinat sudut           kontur   K  absolute dan
            Z,W              inkrimental

Po ukuran tirus  sumbu X(U)
P2 ukuran tirus  sumbu  Z(W)
D0 kelebihan ukuran  sumbu X                     D3   dalamnya setiap penyayatan
D2 kelebihan ukuran  sumbu  Z                     F        asutan
G85  SIKLUS PEMBUATAN ULIR

N                   

G85
X
    ±43
U
Z
    ±43
W

P2± 5

D3  5

D4  2

D5  2

D6  5

D7   1

F 4








Pemrograman:
N Nomor Blok
G85   Siklus Penguliran
X,U Koordinat Titik Ulir K  Atau N Absolut      Dan Inkrimental
Z,WI:\GAMBAR MS BUBUT\2010_07_27\IMG_0020.jpg
P2 Jalan Keluar  Penguliran
D3 Lihat Tabel
D4            Jumlah Pemotongan Kosong
D5 Sudut Ulir
D6 Dalamnya Ulir
D7 Lihat Tabel
F Kisar Ulir


I:\GAMBAR MS BUBUT\2009-10-07\4.74.JPG4



Tabel  D7 Dan D 3 :I:\GAMBAR MS BUBUT\2009-10-07\2010_08_03\IMG_0001.jpg
Jika D7  Diprogram  0 , 1 ,  2,  3   Maka D3  Mewakili Dalamnya Pemotongan
Jika D7  Diprogram  4, 5, 6, 7 Maka D3  Mewakili Jumlah Pemotongan Pemotongan

Contoh  1 : ulir M30 x 2mm
Siklus penguliran memanjang dengan pemrograman diameter dalam K ,penyelaman D3,dalamnya ulir D6, dan kisar ulir F
Absolut
N…. G00 X 31. Z 2.
N…  G85  X 27.546 Z -42. D3 600
D6  1227 F2000 D4  3 D5 60 D71
Inkrimental
N….. G00 …
N……G85  U -1.727 W -44. D3 600 D6  1227 F 2000 D71

Contoh 2 : Ulir M30 x 2mm
Siklus penguliran memanjang dengan pemrograman diameter dalam K ,jalan keluar miring P2 ,penyelaman D3,dalamnya ulir D6, dan kisar ulir F
Absolute
Inkrimental


N.. G00 X 31. Z 2.
N.. G85  X 27.546 Z -40.    P2 -2. D3 600 D61227  F2000 D4  3 D5 60  D7 0

N..G00 …
N..G85  U -2.227 W -42. P2 -2. D3 600 D4  3 D5 60 D6 1227 F 2000 D70

I:\GAMBAR MS BUBUT\2009-10-07\2010_08_03\IMG_0001.jpg








Contoh 3 : Ulir M30 x 2mm
Siklus penguliran memanjang dengan pemrograman diameter nominal N jalan keluar miring P2 ,penyelaman D3,dalamnya ulir D6, dan kisar ulir F
Absolute
Inkrimental


N.. G00 X 31. Z 2.
N.. G85  X 30  Z -40. P2-2. D3 6 D61227  D4 3 F2000 D5  60 D7 4

N..G00 …
N..G85  U -0.5 W -42. P2  -2. D3 6 D4  3 D5 60 D6 1227 F 2000 D7 4

I:\GAMBAR MS BUBUT\2009-10-07\2010_08_03\IMG_0002.jpg






G86 SIKLUS PENGALURAN (SISI MEMANJANG)

N                   

G86

X
    ±43
U
Z
    ±43
W

D3  5

D4  5

D5   5

F 4






Pemrograman:I:\GAMBAR MS BUBUT\2010_07_27\IMG_0042.jpg
N nomor blok
G86            siklus pengaluran
X,U koordinat titik ulir K  atau N absolut      dan inkrimental
Z,w
D3 lihat tabel
D4    waktu tinggal diam
D5 lebar pahat
F   kisar ulir

Contoh 1
Siklus Pengaluran Sisi Memanjang Tanpa Pembagian Pemotongan Lebar Pahat  D5 Harus DiprogramI:\GAMBAR MS BUBUT\2010_07_27\IMG_0044.jpg
Absolut
N…. G00 X 42. Z -27.
N…  G86  X 30. Z -27. D5 3000  F100


I:\GAMBAR MS BUBUT\2010_07_27\IMG_0044.jpg
Inkrimental
N….. G00 …
N……G86   U -6. W -3. D5 3000  F1


Contoh 2 :
Siklus Pengaluran Sisi Memanjang Tanpa Pembagian Pemotongan Lebar Pahat  D5 Harus Diprogram
Absolut
N…. G00 X 42. Z -24.
N…  G86  X 26. Z -32. D3  1500  D5 3000  F100

Inkrimental
N….. G00 …
N……G86   U -8. W -8. D3 1500  D5 3000  F100






G87 SIKLUS PENGEBORAN DENGAN PEMUTUS TATAL

N                   

G87
Z
    ±43
W

D3  5

D4  5

D5   5

D6 5

F 4
N
G87
Z,w

D3 D4 D5

D6 F
nomor blok
siklus pengeboran dengan  pemutus tatal koordinat titik tujuan   Z   absolut      dan inkrimental
dalamnya pemboran pemotongan pertama
waktu tinggal diam pada titik tujuan
prosentase pengurangan dalamnya pemotongan
dalamnya pengeboran minimal
Kecepatan Sayat

I:\GAMBAR MS BUBUT\2010_07_27\IMG_0049.jpg















Contoh 1 :
Siklus pengeboran sekali jalan
Absolute
Inkrimental


N.. G00 X 0. Z 3
N.. G87    Z -26  F100

D 3 tanpa D5 atau D6 tidak diprogram

N..G00 …
N..G87   W -29. F100

I:\GAMBAR MS BUBUT\2010_07_27\IMG_0051.jpg




Contoh 2 :
Siklus pengeboran dengan D 3 tanpa D5 atau D6
Absolute
Inkrimental


N.. G00 X 0. Z 3
N.. G87    Z -26  D310000 D5 80 D6 4000 F100


N..G00 …
N..G87   W -29. D310000 D5 80 D6 4000 F100

I:\GAMBAR MS BUBUT\2010_07_27\IMG_0051.jpg






G88 SIKLUS PENGEBORAN DENGAN PENARIKAN

N                   

G88
Z
    ±43
W

D3  5

D4  5

D5   5

D6 5

F 4
N
G87
Z,w
D3 D4 D5

D6 F
nomor blok
siklus pengeboran dengan  penarikan koordinat ttk tujuan  Z abs dan inkrimental
dalamnya pemboran pemotongan pertama
waktu tinggal diam pada titik tujuan
prosentase pengurangan dalamnya pemotongan
dalamnya pengeboran minimal
Kecepatan Sayat

I:\GAMBAR MS BUBUT\2010_07_27\IMG_0050.jpg












GIVAN SETIYAWAN / XII TP.A / 28

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengenalan Program pada CNC Lathe ( Mesin Bubut )

Pengenalan Program pada CNC Lathe ( Mesin Bubut ) Ada beberapa kode-kode dasar pada CNC diantaranya adalah: Nomor program : nomor program berupa 4 digit amgka diawali dengan huruf O Contoh : O0112 dalam membuat program harus diawali dengan nomor program  Kode untuk menentukan satuan G20             : Untuk menentukan satuan inch G21             : Untuk menentukan satuan millimeter Kode Home position Biasanya kode Home position dituliaskan dengan: G28 U0 W0; Kode satuan feed rate G98             : Menentukan untuk federate per menit G99             : Menentukan untuk federate per revolution Kode untuk tool Kode untuk tool dituliskan dengan kode  M6 diikuti dengan nomor  tool Nomor tool pada CNC lathe yaitu  T0101, ...

PROSES PEMBUATAN RODA GIGI LURUS( tugas tambahan)

PROSES PEMBUATAN RODA GIGI LURUS Spesifikasi dari roda gigi lurus ini adalah sebagai berikut : modul 1,5 dan Z 30 PERLENGKAPAN ALAT DAN BAHAN : 1.Mesin bubut, mesin frais universal 2.Pisau frais M 1,5 3.Kikir rata halus 4.Jangka sorong 5.Mata bor ø 15 dan ø 16 (mm) 6.Bor senter 7.Mandrel 8.Bahan : Aluminium cor, ø 50 x 38 (mm) TINDAKAN KEAMANAN / KESELAMATAN KERJA 1.Jangan merubah kecepatan mesin ketika mesin dalam keadaan hidup 2.Letakkan semua alat ukur pada tempat yang aman / terpisah pada benda yangkasar. 3.Pakailah alat pelindung mata ketika membubut dan mengetam (mengefrais). 4.Dilarang membersihkan tatal mesin (sisa potongan bahan) pada saat mesin masihhidup. 5.Jangan meninggalkan mesin dalam keadaan hidup. LANGKAH KERJA 1.Chek ukuran bahan dan alat bantu yang diperlukan. 2.Mempersiapkan mesin bubut dan perlengkapannya. 3.Cekam benda kerja dan sisakan ± 3mm,kuatkan. 4.Bubut rata permukaan ujung benda kerja, kemudian lepas. 5.Ceka...

”Tutorial membuat benda 3D pada mastercam X5” “Tempat dudukan telur ayam”

”Tutorial membuat benda 3D pada mastercam X5” “Tempat dudukan telur ayam” A.PERSIAPAN PENGGUNAAN MASTERCAM Persiapan merupakan hal pertama yang harus  dilakukan untuk memulai suatu pekerjaan,pada mastercam pun juga harus dilakukan persiapan supaya dalam proses pembuatan gambar maupun pengerjaan bisa berjalan dengan lancar,maka ikuti langkah-langkahberikut ini: 1.Buka Mastercam X5 pada komputer.klik ICON Mastercam X5 pada desktop /halaman  depan laptop maupun komputer anda. 2.kemudian tekan tombol F9 untuk menampilkan garis sumbu X,Y,dan Z untuk mempermudah proses membuat gambar yang akan dibuat. 3. lalu klik TOP VIEW untuk membuat sket/garis pada bidang  X dan Y,gambar dibawah ini berfungsi untuk mengubah posisi tampilan gambar. B.PROSES PENGGAMBARAN BENDA KERJA Proses penggambaran benda kerja merupakan proses untuk membuatsebuah gambar pada master cam yang sudah di rencanakan pada proses ini kita menghubungkan line,arc,rectangle circle dan lai...