Langsung ke konten utama

Program Ulir CNC & Tes Formatif

G85  SIKLUS PEMBUATAN ULIR


N0..                  

G85
X
    ±43
U
Z
    ±43
W

P2± 5

D3  5

D4  2

D5  2

D6  5

D7   1

F 4









I:\GAMBAR MS BUBUT\2010_07_27\IMG_0020.jpg
pemrograman:
N        nomor blok
G85    siklus penguliran
X,U    koordinat titik ulir K  atau N absolut      dan inkrimental
Z,w
P2        jalan keluar  penguliran
D3        lihat tabel
D4     jumlah pemotongan kosong
D5        sudut ulir
D6        dalamnya ulir
D7        lihat tabel
F         kisar ulir
       I:\GAMBAR MS BUBUT\2009-10-07\4.74.JPG




4


Tabel  D7 dan D 3 :
Jika D7  diprogram  0 , 1 ,  2,  3   maka D3  mewakili dalamnya pemotongan

Jika D7  diprogram  4, 5, 6, 7 maka D3  mewakili jumlah pemotongan pemotongan




Contoh  1 : ulir M30x2mm
Siklus penguliran memanjang dengan pemrograman diameter dalam K ,penyelaman D3,dalamnya ulir D6, dan kisar ulir F

I:\GAMBAR MS BUBUT\2009-10-07\2010_08_03\IMG_0001.jpg


Program  Absolut
N…. G00 X 31. Z 2.
N…  G85  X 27.546 Z -42. D3 600
D6  1227 F2000 D4  3 D5 60 D71

Program Inkrimental
N….. G00 …
N……G85  U -1.727 W -44. D3 600 D6  1227 F 2000 D71







CONTOH 2 : ulir M30x2mm
Siklus penguliran memanjang dengan pemrograman diameter dalam K ,jalan keluar miring P2 ,penyelaman D3,dalamnya ulir D6, dan kisar ulir F
Program Absolute
Program Inkrimental


N.. G00 X 31. Z 2.
N.. G85  X 27.546 Z -40.    P2 -2. D3 600 D61227  F2000 D4  3 D5 60  D7 0

N..G00 …
N..G85  U -2.227 W -42. P2 -2. D3 600 D4  3 D5 60 D6 1227 F 2000 D70

I:\GAMBAR MS BUBUT\2009-10-07\2010_08_03\IMG_0001.jpg

CONTOH 3 : ulir M30x2mm
Siklus penguliran memanjang dengan pemrograman diameter nominal N jalan keluar miring P2 ,penyelaman D3,dalamnya ulir D6, dan kisar ulir F
Absolute
Inkrimental


N.. G00 X 31. Z 2.
N.. G85  X 30  Z -40. P2-2. D3 6 D61227  D4 3 F2000 D5  60 D7 4

N..G00 …
N..G85  U -0.5 W -42. P2  -2. D3 6 D4  3 D5 60 D6 1227 F 2000 D7 4

I:\GAMBAR MS BUBUT\2009-10-07\2010_08_03\IMG_0002.jpg


  1. Test  formatif 3
  1. Jelaskan
  1. apa pengertian program.
  2. Apa yang dimaksud dengan bagian awal program
  3. Apa yang dimaksud dengan bagian inti program
  4. Apa yang dimaksud dengan bagian akhir program
  1. Apa berbedaan system inkrimental dan system absolud
  2. Apa yang di maksut dengan
  1. G00
  2. G01
  3. M04
  4. M08
  5. S1000
  1. Sebutka Hal hal yang diperhatikan dalam pemrograman
  2. Suatu logam dari bahan baja diameter 30 mm, panjang 70mm, dengan Cs 160 m/menit akan dibubut dengan mesin CNC ET 242, sehingga menjadikan diameter  20mm sepanjang 50mm, kecepatan sayat  f = 0.05mm, Hitung S dan F nya
  3. Susun diagram proses dari gambar seperti gambar disamping mengikuti diagram yang sudah ada Tool yang digunakan pahat  rata T0101
  4. Sususn gambar proses penyayatan dari diagram proses dibawah ini

















  1. Buat progaram dari gambar di samping yaitu memebuat ulir M20X2mm dimana dalamnyaulir 1.2 kisar D7=2 bahan Alumunium Cs 200m/menit,  f= 0.06,  pahat rata T0101, pahat ulir kanan T0707.
  2. Buat program CNC untuk benda seperti disamping bahan alumunium, Tool yang digunakan T0101 pahat rata, T0303 pahat potong, T0404 pahat dalam, T0202 senter.


OLEH: Ervan Andrianto


JAWABAN
1.
a. Program CNC merupakan kumpulan blok blok informasi dan perintah yang tersusun secara sistematis yang diperlukan untuk proses pembuatan pembuatan bendakerja.
b. Bagian awal program berisi  pemanggilan/ mengaktifkan perpindahan titik nol mesin ke titik nol chuck dan titik nol chuck ketitik nol benda kerja yang berada di ujung benda kerja, mengaktifkan/pemanggilan  pahat bubut, mengaktifkan putaran spindel, arah putaran, kecepatan sayat, coolen on
c. Bagian inti program adalah bagian yang menentukan bentuk benda kerja karena berisi perintah  penyayatan  dengan perintah G00,G01,G02/G03 dst.
d. Bagian akhir program perintah pembatalan  dan penutup program
System Inkrimental
System Absolud
Dimana titik nol gerakkan pahat berantai (lebih dari satu).  Artinya titik akhir lintasan pertama adalah titik awal (nol) lintasan berikutnya.
Sistem pemrograman, dimana system pengukuran lintasan selalu didasarkan atas satu titik awal (titik nol).
2.

3.  
a. G00 gerakkan cepat
b. G01    perintah bergerak linier lurus
c. M04 perintah memutar spindel berlawanan arah jarum jam
d. M08 Pendingin On
f. S 1000 Perintah memutar spindel dengan kecepatan 1000 rpm
4.  Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Pemrograman :
  1. Bahan yang akan dibubut hal ini berhubungan dengan penentuan putaran mesin dan kecepatan penyayatan.
  2. Diameter benda kerja Hal ini berhubungan dengan penentuan putaran spindel dan proses penyayatan
  3. Panjang benda kerja hal ini penting untuk merencanakan penjepitan,  harus ditahan dengan kepala lepas Cukup dijepit pada chuck, juga untuk menentukan perpindahan titik nol benda kerja
  4. Pemahaman terhadap gambar dan ukuran benda kerja serta kode pengerjaan dari benda kerja  yang akan di buat untuk menentukan proses pemesinan CNC.
  5. Untuk latihan pemrograman gunakan diagram proses untuk merencanakan pemrograman

5. Menghitung putaran spindel & Feed {Ø= 30, Cs= 160m/menit, f= 0.05}
n   = 1000 CS3.14xD  1000x 1603.14x 30  = 1698 rpm maka S=1700
F = f x n   F =  0.05 x 1700 =  85 mm/menit maka F = 85
Blok programnya  N30 T0101 S1700 M04 F85 M08


N00 G55G92 X0 Z55
N10 G59
N20 T0101 M04 S1300
F65 M08
N30 G00 X 22. Z 1
N40 G01 Z-50
N50 G00 Z 1
N60 G01 X20
N70 Z-50
N80 X24
N90 G00 X50 Z50
N100 G53 G56 T00
N110 M30



6.                                PROGRAM



7.                GAMBAR PROGRAM











8.  PROGARAM


G55 G92  X0 Z65
G59
T0101 M04 M08 S1000 F70
G00 X32  Z0
G01 X0
G00 X30  Z3
G84 X19.8  Z-60  D3:100
G00 X20  Z0
G01 X17
G01 X20  Z-3
G01         Z-50
G01 X18  Z-55
G01         Z-60
G00 X20  Z-50
G01 X16  Z-55
G01 Z-60
G00 X100 Z50
T0707 S200 F100 M03
G00 X21  Z3
G85 X19.8  Z-55 P2:-2  D3:7 D4:3  D5:60  D6:1.4  D7:2 F:2
G00 X100  Z50





9.   PROGRAM


G55 G92 X0 Z28
G59
T0101 M04 M03 S1000 F100
G00 X25 Z0
G01 X0
G00 X25 Z3
G84 X20 Z-24 D3:100
G00 X100 Z50
T0202 M04 S500 F100
G00 X0 Z3
G87 Z-26 F100
G00 Z50
G00 X100
T0404 M03 S1000 F100
G00 X-22 Z3
G01 X-22 Z-2
G00 X100 Z50
T0303 M04 S1000 F100
G00 X22 Z-20
G86 X0   Z-20  D5:3000 F100
G00 X100
G00 Z50
G53 G56 T00
M30
OLEH: ERVAN ANDRIANTO
OLEH
ERVAN ANDRIANTO

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSES PEMBUATAN RODA GIGI LURUS( tugas tambahan)

PROSES PEMBUATAN RODA GIGI LURUS Spesifikasi dari roda gigi lurus ini adalah sebagai berikut : modul 1,5 dan Z 30 PERLENGKAPAN ALAT DAN BAHAN : 1.Mesin bubut, mesin frais universal 2.Pisau frais M 1,5 3.Kikir rata halus 4.Jangka sorong 5.Mata bor ø 15 dan ø 16 (mm) 6.Bor senter 7.Mandrel 8.Bahan : Aluminium cor, ø 50 x 38 (mm) TINDAKAN KEAMANAN / KESELAMATAN KERJA 1.Jangan merubah kecepatan mesin ketika mesin dalam keadaan hidup 2.Letakkan semua alat ukur pada tempat yang aman / terpisah pada benda yangkasar. 3.Pakailah alat pelindung mata ketika membubut dan mengetam (mengefrais). 4.Dilarang membersihkan tatal mesin (sisa potongan bahan) pada saat mesin masihhidup. 5.Jangan meninggalkan mesin dalam keadaan hidup. LANGKAH KERJA 1.Chek ukuran bahan dan alat bantu yang diperlukan. 2.Mempersiapkan mesin bubut dan perlengkapannya. 3.Cekam benda kerja dan sisakan ± 3mm,kuatkan. 4.Bubut rata permukaan ujung benda kerja, kemudian lepas. 5.Ceka

Pengenalan Program pada CNC Lathe ( Mesin Bubut )

Pengenalan Program pada CNC Lathe ( Mesin Bubut ) Ada beberapa kode-kode dasar pada CNC diantaranya adalah: Nomor program : nomor program berupa 4 digit amgka diawali dengan huruf O Contoh : O0112 dalam membuat program harus diawali dengan nomor program  Kode untuk menentukan satuan G20             : Untuk menentukan satuan inch G21             : Untuk menentukan satuan millimeter Kode Home position Biasanya kode Home position dituliaskan dengan: G28 U0 W0; Kode satuan feed rate G98             : Menentukan untuk federate per menit G99             : Menentukan untuk federate per revolution Kode untuk tool Kode untuk tool dituliskan dengan kode  M6 diikuti dengan nomor  tool Nomor tool pada CNC lathe yaitu  T0101, T0202, T0303, dll. Contoh     : M6 T0101; Kode untuk memutar Spindel adalah  : M3 diikuti dengan kecepatan spindle Contoh  : M3 S2000 cara mencari kecepatan spindle adalah : Kode sumbu – Untuk incremental ditandai dengan sumbu U dan W – Untuk absolute d